- 100KPJ
- Intipseleb
- Sahijab
- popgames
- banyuwangi
- purwasuka
- gadget
- wisata
- padang
- TECHNO
- siap
- bogor
- banten
- banyumas
- NTT
- cianjur
- Jakarta
- jateng
- teknodaily
- jatim
- medan
- MADURA
- jogja
- lampung
- bali
- sulawesi
- Parenting
- semarang
- malang
- TANGERANG
- KALTIM
- Soccer
- mindset
- ceritakita
- gorontalo
- olret
- 100KPJ
- Intipseleb
- Sahijab
- popgames
- banyuwangi
- purwasuka
- gadget
- wisata
- padang
- TECHNO
- siap
- bogor
- banten
- banyumas
- NTT
- cianjur
- Jakarta
- jateng
- teknodaily
- jatim
- medan
- MADURA
- jogja
- lampung
- bali
- sulawesi
- Parenting
- semarang
- malang
- TANGERANG
- KALTIM
- Soccer
- mindset
- ceritakita
- gorontalo
- olret
- tvOne
Indra Sjafri
Share :VIVA – Keuangan PSSI benar-benar diuji sepanjang 2025. Dalam kurun waktu satu tahun, federasi sepakbola Indonesia itu harus merogoh kocek untuk membayar kompensasi kepada tiga pelatih yang kontraknya diputus sebelum waktunya.
Kompensasi pertama harus dibayarkan kepada Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu sejatinya masih terikat kontrak hingga Desember 2027. Namun, PSSI memutuskan mengakhiri kerja sama pada 6 Januari 2025. Dengan demikian, sisa kontrak Shin Tae-yong wajib dilunasi, meski nominalnya tidak pernah diumumkan ke publik.
Tak lama berselang, PSSI menunjuk Patrick Kluivert sebagai pengganti. Eks striker Barcelona itu diperkenalkan secara resmi pada 8 Januari 2025 dengan kontrak berdurasi dua tahun hingga Desember 2027. Sayangnya, perjalanan Kluivert bersama Timnas Indonesia tak berlangsung lama.
Pada 16 Oktober 2025, PSSI kembali melakukan pemecatan usai Timnas Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026. Artinya, Kluivert hanya bertugas sekitar sembilan bulan. Situasi ini membuat PSSI kembali menanggung beban kompensasi pelatih untuk kedua kalinya dalam satu tahun.
Hingga kini, kursi pelatih Timnas Indonesia masih kosong. Namun PSSI tetap harus menyiapkan anggaran, karena pelatih baru nantinya akan tetap menerima gaji bulanan di tengah kewajiban pembayaran kompensasi kepada pelatih sebelumnya.
Belum selesai di situ, pelatih ketiga yang dilepas PSSI adalah Indra Sjafri. Pelatih berpengalaman itu diberhentikan usai gagal membawa Timnas Indonesia U-22 berprestasi di SEA Games 2025. Indra Sjafri juga dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Teknik PSSI, meski kontraknya masih berlaku hingga Desember 2027.
Anggota Exco PSSI, Sumardji, menegaskan bahwa PSSI tetap akan memenuhi kewajiban pembayaran kompensasi kepada Indra Sjafri sesuai kontrak yang berlaku.
“Berkaitan dengan pengakhiran hubungan kerja, tentu hak dan kewajiban akan dibayarkan sesuai kesepakatan dan kontrak yang tersedia,” ujar Sumardji, Selasa (16/12).
Menurut Sumardji, PSSI tidak ingin lepas tangan begitu saja. Terlebih, Indra Sjafri memiliki kontribusi besar bagi sepak bola Indonesia, termasuk mempersembahkan medali emas SEA Games 2023.
“Ini kewajiban PSSI. Hak coach Indra Sjafri harus dibayarkan. Semua sudah sepakat dan dijalankan dengan baik,” katanya.
Sumardji juga mengungkapkan bahwa dirinya telah berbicara langsung dengan Indra Sjafri. Sang pelatih disebut menerima keputusan tersebut dengan lapang dada.
https://www.viva.co.id/bola/1868482-gonta-ganti-pelatih-uang-pssi-terus-terkuras-setahun-3-kali-bayar-kompensasi
Comments
0 comment