MU ke Final Liga Europa, Ruben Amorim Malah Insecure: Jika Kami Tidak Menang, Semua Ini Tak Ada Artinya

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, merasa cukup tertekan usai timnya sukses memastikan langkah ke final Liga Europa 2024/2025 dan akan menghadapi Tottenham, 22 Mei mendatang.

admin

Admin

diposting di 1 hari yang lalu — diperbarui pada 1 detik yang lalu

Diperbarui: 9 Mei 2025, 06:01 WIB Diterbitkan: 9 Mei 2025, 06:01 WIB

Bola.net - Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, merasa cukup tertekan usai timnya sukses memastikan langkah ke final Liga Europa 2024/2025 dan akan menghadapi Tottenham, 22 Mei mendatang.

Laga puncak yang bakal dihelat di San Mames, Bilbao ini mempertemukan dua tim Premier League yang sama-sama tampil dominan atas lawannya di babak semifinal.

United menyingkirkan Athletic Bilbao dengan kemenangan agregat telak 7-1. Sementara itu, Tottenham membantai Bodo/Glimt dengan skor agregat 5-1 dalam dua leg.

Perasaan Ruben Amorim

Ini akan menjadi final pertama Ruben Amorim sejak mengambil alih kursi manajer Setan Merah pada November lalu. Dalam wawancara dengan TNT Sports, Amorim menekankan pentingnya menjaga skuad tetap fit menjelang laga terbesar musim ini.

"Saya hanya fokus ke pertandingan berikutnya dan memastikan tidak ada pemain yang cedera jelang final. Jika kami tidak menang di final, semua ini jadi tak berarti," ujar Amorim dengan nada serius.

Ia menambahkan, "Kami harus punya skuad penuh saat menghadapi Spurs, tetap berada dalam permainan, punya sedikit keberuntungan, dan tentu saja harus klinis di depan gawang."

Liga Inggris | 4 Mei 2025 West Ham

20:00 WIB Tottenham

Preview Pertandingan 2 dari 4 halaman

Penebusan Kekecewaan di Liga Domestik

Pelatih asal Portugal itu juga menyoroti kesamaan tantangan yang dihadapi dirinya dan manajer Spurs, Ange Postecoglou.

Keduanya mengalami musim domestik yang mengecewakan, dan final ini menjadi kesempatan besar untuk menebusnya.

"Rasanya sulit dijelaskan jadi manajer klub sebesar ini. Kami ingin memberikan sesuatu untuk para fans, terutama setelah musim yang mengecewakan di Premier League. Ini adalah final besar, dan kami akan berjuang untuk menang."

United memang tampil impresif di Eropa, meski performa mereka di liga domestik jauh dari kata memuaskan. Di semifinal leg kedua, mereka sempat tertinggal 0-1 pada leg kedua sebelum membalikkan keadaan lewat dua gol Mason Mount, serta gol tambahan dari Casemiro dan Rasmus Hojlund.

Ambisi Manchester United

Spurs sendiri melangkah ke final dengan lebih percaya diri, setelah menang di semua pertemuan kontra United musim ini—termasuk di Premier League dan Carabao Cup—dengan agregat skor mencolok 8-3.

Namun, sejarah memberi United sedikit keunggulan. Mereka pernah menjuarai Liga Europa pada 2017 dan kini berpeluang meraih trofi ketiga secara beruntun dalam tiga musim terakhir.

Amorim menutup pernyataannya dengan nada emosional, "Kami sadar harus jadi lebih baik, saya harus jadi manajer yang lebih baik. Tapi kami mencoba. Kami memang kesulitan di Premier League, tapi di Eropa kami menunjukkan kualitas."

Final di Bilbao nanti dipastikan menjadi ajang pembuktian. Bagi Amorim, ini bukan sekadar laga penutup musim, melainkan panggung penentu makna dari seluruh perjuangan United selama satu tahun terakhir.

Jadwal Final Liga Europa

Sumber: TNT Sports