Fantastis! Klub Liga Arab Saudi Habiskan Total Rp14,5 Triliun untuk Transfer

Fantastis! Klub Liga Arab Saudi Habiskan Total Rp14,5 Triliun untuk Transfer

Bolaguru.com - Klub-klub Premier League dan klub Eropa lainnya tidak perlu khawatir soal pembayaran biaya transfer dari klub Liga Arab Saudi. Seharusnya pembayaran transfer akan dilunasi secara penuh.

Menurut laporan The Guardian beberapa waktu lalu, dikabarkan bahwa sejumlah klub Eropa mulai khawatir soal pembelian besar-besaran dari Liga Arab Saudi. Mereka khawatir bahwa uang yang dijanjikan bisa tidak dibayarkan penuh.

Betapa tidak, musim panas ini klub-klub Liga Arab Saudi menghabiskan total 753 juta pounds atau sekitar 14,5 triliun rupiah. Angka tersebut luar biasa besar untuk satu bursa transfer.

Nah umumnya kesepakatan transfer bernilai besar tidak dibayarkan secara tunai, tapi secara berkala sesuai dengan kesepakatan. Karena itulah muncul kekhawatiran.

 

Kredibilitas Arab Saudi dipertaruhkan

Musim panas ini, pasar Eropa seperti jadi swalayan belanja pemain untuk klub Liga Arab. Ada banyak pemain top yang hijrah, baik dari Liga Inggris, Liga Italia, maupun Liga Spanyol.

Sebut saja pembelian Sadio Mane dari Bayern Munchen, atau Riyad Mahrez dari Manchester City. Nah, sebagian besar biaya transfer itu belum lunas.

"Klub-klub di Liga Arab Saudi bakal berada di bawah tekanan untuk memastikan bahwa setiap pembelian dan pembayaran harus dipenuhi," kata pakar Premier League, Kieran Maguire.

"Mereka sepenuhnya sadar bahwa pengajuan mereka untuk jadi tuan rumah Piala Dunia 2030 atau 2034 sedang dipertimbangkan."

 

Gak akan jadi masalah

Intinya, klub-klub Saudi sedang berada di bawah pengawasan ketat. Mereka tidak boleh membuat masalah finansial, FIFA akan terus memantau. Jadi, isu pembayaran transfer seharusnya tidak jadi masalah.

"FIFA mengawasi setiap utang transfer internasional. Jadi, bakal sangat buruk jika ada banyak klub dari Saudi Pro League yang gagal bayar," lanjut Maguire.

"Saya kira ini tidak akan jadi masalah lagi. Gagal bayar bakal sangat buruk bagi mereka, upaya pengajuan diri jadi tuan rumah Piala Dunia bisa terancam," tandasnya.